Kita harus akui, sebagaimana kita ada sekarang dengan segala yang kita miliki; semuanya adalah berkat pemberian Tuhan. Jika mau dihitung, sungguh sangat banyak berkat Tuhan yang telah kita terima bukan? Bahkan, banyak pula berkat-berkat yang tidak bisa diukur secara jasmani, terutama berkat pemeliharaan dan anugerah keselamatanNya. Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak cari disini mau berbagi atau menjadi saluran berkat buat orang lain, baik dalam pemberian yang bersifat materi maupun pemberian yang bersifat spiritual.
Meski selama menempuh perjalanan di padang gurun mereka telah mengecap kebaikan Tuhan, mengalami pertolongan Tuhan secara ajaib, namun semuanya tidak membuat mereka berubah.
Jika Tuhan memang tidak menghendaki orang Kristen hidup dalam berkat-berkatNya, seperti yang dipikirkan dan diajarkan oleh beberapa orang tertentu, maka ayat yang ditulis oleh rasul Paulus kepada jemaat Galatia yang menyatakan bahwa kematian Kristus di kayu salib agar kita menerima berkat-berkatNya harus dibuang. Dan, tentu saja pemikiran yang demikian jelas keliru.
Alkitab ibarat peta yang menunjukkan kepada kita jalan yang harus kita lewati hingga sampai ke tujuan. Sebagai contoh, banyak orang berpikir bahwa Alkitab itu menyelamatkan.
Semua gambaran itu sudah cukup untuk direnungkan dalam satu hari. Bahkan cukup untuk dijadikan bahan perenungan untuk selama-lamanya!
Mungkin Yesus adalah satu-satunya orang yang mengingat "mereka yang terlupakan" saat itu. Di tengah hingar-bingar pesta, Yesus mengingat "mereka yang terlupakan", yaitu para pelayan. Maria memerintahkan para pelayan, "Ikuti saja apa yang Yesus katakan kepada kalian" dan mereka pun melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus.
"Saya tidak tahu berapa lama lagi Dia mengizinkan saya tinggal di sini," katanya. "Saya hanya bersyukur kepada Tuhan atas semua yang diberikan-Nya kepada saya."
Ada kalanya seseorang dapat menyimpulkan dengan tergesa bahwa dirinya adalah orang "yang terlupakan" oleh Tuhan saat mereka menengok ke belakang (kepada sejarah hidup di tahun yang lalu) dan mendapati bahwa di sana sini yang ada adalah sesuatu yang tidak mengenakkan (pergumulan, pengalaman buruk, kejadian tidak menyenangkan, dll).
Itulah sebabnya walaupun bangsa Israel telah melihat perbuatan Tuhan yang ajaib dan berkat-berkatNya, mereka masih saja memberontak kepadaNya. Sebab mereka tidak mengenal kehendak Tuhan.
Akhir kata penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna, penulis masih melakukan kesalahan dalam penyusunan skripsi. Oleh karena itu, penulis meminta maaf yang sedalam-dalamnya atas kesalahan yang dilakukan penulis.
Kalau kita berjalan-jalan di mal, menonton Tv set, atau membaca majalah, maka kita akan melihat banyaknya barang atau jasa yang ditawarkan. Secara tidak langsung kita dibuat untuk selalu tidak puas dengan apa yang kita miliki sekarang.
Namun entah bagaimana, kartu itu tertimbun di tumpukan kertas pekerjaan dan tak pernah terkirim. Ucapan terima kasih itu terlupakan. Pemberi hadiah menunggu, tetapi tak ada ucapan terima kasih yang datang.
Saat berkumpul bersama keluarga atau teman, terlebih dalam momen bahagia, hendaknya ucapkanlah syukur atas rahmat Tuhan. Kamu bisa memanjatkannya dengan ayat-ayat Alkitab berikut ini:
Artinya, bahwa setiap ujian yang kita lewati adalah alat yang dipakai Tuhan untuk membentuk kita menjadi serupa dengan gambaran-Nya.